Ketika
saya melihat semua yang terjadi dalam pesta politik kali ini tentang generasi
muda moi, saya merasa bingung untuk memahami pola pikir dari mereka yang
berujung pada perpecahan intergritas domokrasi itu sendiri dalam hal menyikapi
pemilukada di kabupaten sorong dengan mengusung masing-masing kandidat pasangan
calon Bupati dan Wakil bupati kabupaten sorong yang tengah berlangsung dan
bahkan dengan kedewasaan dalam menggunakan sosial media sebagai tempat penyalur
informasi.
Dalam
mengisi ruang politik, pemuda dapat dan harus memanfaatkan media massa/sosial
media sebagai alat bantu untuk membentuk dan mendorong budaya politik yang
sehat dan terbuka. Hal ini dapat dilakukan dengan menawarkan konsep-konsep
kegiatan politik yang baik, sehat dan terbuka guna membentuk perilaku politik
di tengah masyarakat sehingga masyarakat akan keluar dari kondisi gagap politik
dan bahkan apatisme politik. Sebagai geneasi muda diharapkan akan mendorong praktik demokrasi yang baik
yakni bebas dari perilaku politik kotor, saling menjatuhkan antar generasi muda
lainya bahkan terlebihnya dengan membuka-buka privasi dari sang kandidat yang
di usung lewat berbagai saluran informasi media yang ada.
Kita lupakan pola-pola transaksional yang semakin menyuburkan perpecahan diantara kalangan genearsi muda masa kini dengan sebua pembelajaran pendidikan politik yang membingungkan bahkan membeda-bedakan kualitas sang kandidat kita. Itu adalah sebua contoh yang tidak sepantasnya di tunjukan oleh seorang pemuda yang memiliki kedewasaan politik yang baik. Seorang pemuda yang dikatakan berdewasa dalam berpolitk adalah ia benar-benar memahami apa itu politik, dan demokrasi sehingga dapat mengaktualisasikan dirinya dalam pemilukada sebagai seorang pemuda yang berkualitas dan memahami aturan berpolitik.
Menurut saya, generasi muda moi harus memiliki sebua hati yang tulus dan juga sebua pandangan yang positif dengan menjaga kualitas dari sang pemimpin kita yang akan maju dan bertarung dalam pemilukada kali ini. Sebab mereka berdua adalah asset intelektual suku Moi yang tentnunya memahami bersama akan kondidisi rumahnya sendiri. Oleh sebab itu, kita sebagai anak-anak muda moi tidak perlu banyak menilai tetapi mari kita berpandangan yang baik pada kedua sang kandidat kita. JK & ZED adalah nemoi dan sudah pastinya ketika siapa yang akan terpilih menjadi bupati akan ada perubahan yang sama tidak ada yang berbeda dan tidak ada yang baru karena semuanya sama sebab di bangun di atas negeri yang sama yaitu Kabupaten Sorong yang tercinta (TANAH LELUHUR MALAMOI).
Kita buktikan bahwa pemuda moi merupakan aset berharga dalam kegiatan politik yang tak dapat dibeli oleh segenggam jabatan, sekarung uang, dan bahkan dengan sebaris ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Generasi muda moi kabupaten sorong harus memiliki pemahaman politik yang dewasa sehingga menjawab tantangn perkembangan masa kini dan masa yang akan datang dalam pemilukada agar dapat menampilkan wajah kabutapen sorong yang baru dan berkualitas dapat bersaing dalam dunia politk.
No comments:
Post a Comment